Senin, 28 November 2011

Faktor-Faktor Stabilitas Lereng

Kestabilan lereng pada lereng batuan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor (Rai,1995) sebagai berikut:


a. Penyebaran batuan


Jenis batuan atau tanah yang terdapat di daerah penelitianharus diketahui, demikian juga penyebaran serta hubungan antar batuan. Ini perlu dilakukan karena sifat-sifat fisik dan mekanik suatu batuan berbeda dengan batuan lain sehingga kekuatan menahan bebannya juga berbeda.


b. Relief permukaan bumi


Faktor ini mempengaruhi laju erosi dan pengendapan serta menentukan arah aliran air permukaan dan air tanah.Hal ini disebabkan karena untuk daerah yang curam, kecepatan aliran air permukaan tinggi dan mengakibatkan pengikisan lebih intensif dibandingkan pada daerah yang landai, karena erosi yang intensif banyak dijumpai singkapan batuan menyebabkan pelapukan yang lebih cepat.Batuan yang lapuk mempunyai kekuatan yang rendah sehingga kestabilan lereng menjadi berkurang.


c. Geometri lereng


Geometri lereng mencakup tinggi dan sudut kemiringan lereng.Kemiringan dan tinggi suatu lereng sangat mempengaruhi kestabilannya.Semakin besar kemiringan dan tinggi suatu lereng maka kestabilannya semakin kecil.Muka air tanah yang dangkal,menjadikan lereng sebagian besar basah dan batuannya memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga menyebabkan kekuatan batuan menjadi rendah dan lereng lebih mudah longsor.


d. Struktur batuan


Struktur batuan yang sangat mempengaruhi kestabilan lereng adalah sesar, perlapisan dan rekahan.Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan dalam analisis adalah struktur regional dan lokal.Struktur batuan tersebut merupakan bidang-bidang lemah dan sekaligus sebagai tempat merembesnya air sehingga batuan menjadi lebih mudah longsor.

e. Iklim

Iklim mempengaruhi temperatur dan curah hujan, sehingga berpengaruh pula pada proses pelapukan. Daerah tropis yang panas dan lembab dengan curah hujan tinggi akan menyebabkan proses pelapukan batuan jauh lebih cepat daripada daerah sub-tropis. Karena itu, ketebalan tanah di daerah tropis lebih tebal dan kekuatannya lebih rendah dari batuan segarnya.


f. Tingkat pelapukan


Tingkat pelapukan mempengaruhi sifat-sifat asli dari batuan, misalnya angka kohesi, besarnya sudut geser dalam, bobot isi, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat pelapukan maka kekuatan batuan akan menurun.

g. Aktivitas manusia

Selain faktor alamiah, manusia juga memberikan andil yang tidak kecil, misalnya suatu lereng yang awalnya mantap karena manusia menebangi pohon pelindung, pengolahan tanah yang tidak baik, saluran air yang tidak baik, penggalian/tambang, dan lainnya menyebabkan lereng tersebut menjadi tidak mantap, sehingga erosi dan longsoran mudah terjadi.

h. Sifat fisik dan mekanik batuan

Sifat fisik batuan yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah : bobot isi (density), porositas dan kandungan air. Kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi dan sudut geser dalam merupakan sifat mekanik batuan yang juga mempengaruhi lereng.


1) Bobot isi (unit weight)


Bobot isi batuan akan mempengaruhi besarnya beban pada permukaan bidang longsor. Sehingga semakin besar bobot isi batuan, maka gaya penggerak yang menyebabkan lereng longsor akan semakin besar. Dengan demikian, kestabilan lereng tersebut semakin berkurang.

2) Porositas

Batuan yang mempunyai porositas besar akan menyerap air. Dengan demikian, bobot isinya menjadi lebih besar sehingga akan memperkecil kestabilan lereng.

3) Kandungan air

Kandungan air sangat besar pengaruhnya dalam analisis kestabilan lereng. Semakin besar kandungan air dalam batuan, maka tekanan air pori menjadi besar juga. Dengan demikian, kuat geser batuannya akan menjadi kecil. Sehingga kestabilannya akan berkurang.


4) Kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser


Kekuatan batuan biasanya dinyatakan dengan kuat tekan (confined & unfined compressive strength), kuat tarik (tensile strength) dan kuat geser (shear strength). Batuan yang mempunyai kekuatan besar akan lebih mantap.

5) Kohesi dan sudut geser dalam

Semakin besar kohesi dan sudut geser dalam, maka kekuatan geser batuan akan semakin besar juga.

6) Pengaruh gaya

Biasanya gaya-gaya dari luar yang dapat mempengaruhi kestabilan lereng antara lain : getaran alat-alat berat yang bekerja pada atau sekitar lereng, peledakan, gempa bumi, dan lain-lain. Semua gaya-gaya tersebut akan memperbesar tegangan geser sehingga dapat mengakibatkan kelongsoran pada lereng.



Minggu, 27 November 2011

Slide 5.0 by Rocscience

a.     Pembuatan Geometri lereng
Hal pertama yang dilakukan untuk membuat geometri lereng setelah membuka program slide5.0 adalah membuat batas koordinat tempat lereng didesain dan pengaturan proyek (project settings).Hal ini untuk memudahkan kita dalam pengerjaan selanjutnya.Kemudian memasukkan titik koordinat sebagai garis luar (external boundary). Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Select: View Limits

Select: Analysis ProjectSettings


Select: Boundaries Add External Boundary
Sebagai contoh :
Enter vertex [esc=quit]: 0 0
Enter vertex [u=undo,esc=quit]: 130 0
Enter vertex [u=undo,esc=quit]: 130 50
Enter vertex [c=close,u=undo,esc=quit]: 80 50
Enter vertex [c=close,u=undo,esc=quit]: 50 30
Enter vertex [c=close,u=undo,esc=quit]: 0 30
          Enter vertex [c=close,u=undo,esc=quit]: c

Setelah memasukkan titik-titik koordinat tersebut akan diperoleh geometri seperti di bawah ini :


b.     Memasukkan data parameter batuan (Material Properties)
Setelah mendesain geometri lereng, dilakukan pemasukan data-data material berupa density, sudut geser dalam, kohesi,serta menentukan keadaan lereng jenuh, setengah jenuh dan kering.Untuk analisis lereng keseluruhan dimasukkan semua data-data setiap jenis material yang menyusun lereng tersebut. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

Select: Properties Define Materials


c.     Menentukan garis/busur longsoran
Pertama-tama dibuat grid dengan spasi 20 x 20.

Select: Surfaces Auto Grid

Sehingga dihasilkan:


d.     Menentukan jenis analisis yang digunakan
Dalam sofwareSlide5.0 ini, terdapat beberapa jenis analisis yang dapat digunakan.

Select: Analysis Analysis Methods


e.     Melakukan interpretasi
Hal ini bertujuan untuk memperoleh nilai faktor keamanan minimum serta posisi kemungkinan longsoran pada lereng. Sehingga diperoleh hasil akhir sebagai berikut :

Select: Analysis Interpret





Cara Instal Minescape 4.118

Berikut ini adalah cara penginstalan Minescape 4.118 untuk pengguna Windows XP dan 7 bit 32.
Instalasi Exceed 10 (pilih x86 untuk bit 32) :


Instal exceed 10 (setup.exe)>>Next>>Klik check box “I accept the terms in the license agreement”>>Isi “User name” dan “Organization”>> Kemudian perhatikan apakah penginstalan berada pada tempatnya (System C)>>Pilih “Per user directory”>>Pilih typical>>Pilih Local Cache>>Pilih No>>Mulai install, tunggu sampai finish>>Restart computer/laptop (Kesempurnaan instalasi).
Instalasi Exceed 3D 10 (pilih x86 untuk bit 32) :
Instal exceed 3D 10 (setup.exe)>>Next>>Klik check box “I accept the terms in the license agreement”>>Isi “User name” dan “Organization”>> Kemudian perhatikan apakah penginstalan berada pada tempatnya (System C)>>Pilih complete>>Pilih Local Cache>>Mulai install, tunggu sampai finish.
Setelah selesai instalasi Exceed 10 dan Exceed 3D 10, maka harus dikonfigurasi dulu biar minescape nya nanti  Bisa dijalankan dengan enak.
Klik Start>>All Program>>Hummungbird Conenctivity 10>>Exceed>>Xconfig>>Pilih Display and Video>>Pada tab Screen 0 pilih check box Fit Windows to Display.
Pada tab Common Setting, pilih check box untuk Exit on Server Reset dan hilangkan check box untuk Close warning on Exit. Setelah selesai pilih gambar check box warna hijau di atas untuk save setting dan exit.
Instalasi Minescape 4.118
1.       Difolder Minescape, cari setup. Exe>>double klik
2.       Pilih next
3.       Baca check list, lalu pilih next
4.       Masukkan instalation keys, lalu next
5.       Instalasi akan minta folder tujuan, secara default akan minta disimpan di C:\..., next
6.       Untuk type instalnya pilih custom agar bisa memilih typical component yg mau diinstal, next
7.       Pilih component, lalu next
8.       Select Program Folder, next
9.       Minescape temporary directory di C:\Temp..., next
10.   Min_Root directory disimpan difolder yang sisa kapasitasnya masih besar ex D:\Project, lalu next
11.   Pilih instal. Setelah proses install selesai, maka akan muncul MKS toolkit
12.   Pilih next
13.   Pilih check “I accept the terms in the license agreement” lalu next
14.   Isi “User name” dan “Organization”
15.   Pilih next
16.   Pilih yang typical saja
17.   Perhatikan tempat instalasi tujuan. Pilih C:\…. Lalu next
18.   Pilih Instal. Tunggu hingga finish
19. Restart computer/Laptop

Konfigurasi MKS Toolkit :
1.       Start>>Control Panel>>Double klik Configure MKS Toolkit>>
2.       Pada Tab Runtime Setting, pilih X Window System Setting
3.       Pilih Check box Other
4. Browse Exceed pada program file>>Hummingbird>>Connectivity>>10.00>>Exceed>>Pilih file exceed>>open
5.       Pilih Use Network Connection>>Oke
Konfigurasi Xconfig tahap 2:
1.       Start>>All Program>>Hummungbird Conenctivity 10>>Exceed>>Xconfig>>Pilih Mouse, Keyboard and Other Input Devices
2.       Pilih Tab Mouse Input
3.       Pilih Check box Wheel Movement Invokes Macro
4.       Pilih Macro Bindings
5.       Pada Tab Wheel>>Up>>Browse
6.       Pilih Add>>Isi  Name dengan Zoom In
7.       Pada Tab Name<empty> Klik Start Record>>tekan tombol “I” pada keyboard>>Stop Record>>Oke
8.       Pada Macro Name Pilih Add>> Isi  Name dengan Zoom Out
9.       Pada Tab Name<empty> Klik Start Record>>tekan tombol “o” pada keyboard>> Stop Record>>Oke
10.   Pada Mouse Wheel Macro Bindings, Browse wheel up dengan Zoom in. Dan Wheel down dengan Zoom out>>Oke
11.   Setelah selesai pilih gambar check box warna hijau di atas untuk save setting dan exit.

 MINESCAPE 4.118 SIAP DIGUNAKAN. “SELAMAT MENCOBA”







Judul Tugas Akhir

ANALISIS KESTABILAN LERENG HIGH WALL
 PT. PERKASA INAKAKERTA

(Studi Kasus : PIT 71 Site Bengalon Kab. Kutai Timur Prov. Kalimantan Timur)


SKRIPSI




LA ODE MUH. ARFA MANAF
D621 05 014


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR
2011